“Congratulation”

Posted: 9 Mei , 2014 in Story

WisudaRindu juga setelah dua bulan  gg update tulisan di blog kesayangan saya ini 🙂

Alhmdulillaah,, Tanggal 26 April kemarin suami saya (Baca: Mas Aditia Bayu Pratama) 😀 dari jurusan MM dan teman-teman lain dari jurusan MH, MT dan MPDI  Program Beasiswa Cerdas SultraQu angkatan 2012 telah selesai melaksankan wisuda. Akhirnya mereka bisa meraih gelar Magister itu. Semua terasa plonk, gg ada beban lagi. Slamat ya,, tuk kalian semua. Selesai juga setelah melewati tantangan dan rintangan di kampus ini (Read: UNISSULA Semarang). 🙂

Tidak terasa satu tahun setengah bergulat di dunia akademik, mondar- mandir di kampus, naik -turun tangga, masuk-keluar masjid, dan test toefl berkali-kali 😀  Ikut tutorial toefl, tutorial Bahasa inggris, IT dan BUDAI (Budaya akademik islam)Papernya di coret berkali-kali sama dosen pembimbing, pulang-balik Semarang-Sulawesi, berpisah dengan anak, suami dan istri, jatuh sakit jauh dari sanak saudara,melahirkan setelah ujian thesis, bahkan sampai meninggal dunia dan berpisah selamanya dengan orang-orang yang dicintai.Luarrr Biasa! Haru 😦

Semua kerja kerasnya terbalas, mimpi-mimpinya tercapai. Ada yang setelah lulus kemarin tak tanggung-tanggung langsung meminang sang belahan jiwa sama-sama satu jurusa. Happy ending 🙂 Karena setelah kesulitan pasti ada kemudahan, setelah kesulitan pasti ada kemudahan, itulah JanjiNya 🙂 dan firman ini tak akan pernah saya lupa, tak akan!

Kemarin mendapat kesempatan mendampingi Mas adit wisuda, bersama Pak de’, Bu’ de’nya dari Pati dan adik ipar saya yang datang dari Sultra turut hadir.

Semua  wajah saat itu terlihat begitu gembira, terlebih wajah yang berparas keras yang duduk dipojok kanan depan dari tempat duduk saya. Wajah-wajah lelah, setiap hari harus mencari nafkah tuk sanak keluarganya, hari itu mereka hadir, menyebrang pulau hanya untuk melihat anak tersayangnya, anak yang dibanggakan mereka wisuda saat itu. Anak yang terpisah sejak setahun setengah. Akhirnya di pertemukan dalam suasan yang begitu haru. Dihari yang begitu spesial tangis bahagia membanjiri ruangan wisuda

Mereka menunggu nama anak mereka dipanggil tuk dilantik, “Wisudawan dengan predikat yang memuaskan diraih oleh Saudara Sumardona (Fak. MM) dari Sulawei Tenggara” Pengumuman pembawa acara mantap. Riuh tepuk tangan peserta dan tamu undangan meramaikan Aula FK. “Peserta dimohon berdiri” pengumuman dibacakan kembali “Peserta Wisudawan dari Magister Teknik diraih oleh Saudara Derman dari Sulawesi tenggara,peserta dimohon berdiri.” Suasana Aula dibanjiri tepuk tangan. Lagi-lagi peserta dari SULTRA yang disebutkan sebagai wisudawan terbaik. “Orang tua dari wisudawan terbaik dimohon berdiri.” Seru pembawa acara, ditengah riuhnya suasana.

Orangtua yang saya perhatikan sejak tadi di pojok kanan depan dari tempat duduk saya, kira-kira usianya sudah separuh baya, tiba-tiba berdiri.Rasa haru bahagia bercampur menjadi satu, terlebih saya. Tak terasa air mata saya tiba-tiba menetes, memang sudah  sejak tadi mata saya berkca-kaca, coba saya tahan, akhirnya tak terbendung lag.Tangis bahagia  ikut menetes di pipih. Bangga meski bukan saya wisudawannya, tapi karena kita sama-sama membawa nama Sulawesi Tenggara. Meski saya berasal dari Sulawesi Utara

Tidak sia-sia perjuangan teman-teman saya, meski jauh terpisah dari sanak saudara, mereka bisa membuktikan, mereka memberikan yang terbaik tuk orang-orang yang mereka cintai. Membuat orangtua bangga begitu juga pemrintah yang mencanangkan program beasiswa ini. Saya sangat berterimakasih tuk program beasiswa gubernur Sultra ini.

Kemrin temn-teman sempat bertanya-tanya “kenapa belum lulus?” “Kand enak bisa wisuda sama-sama suami dan pulang sulawesi sama-sama.” hemm, kemauan hati inginnya demikian, tapi beda jurusan pasti beda kebijakan, kita disuruh harus genap dua tahun baru bisa wisuda. Apa boleh buat. Semangaat nit!

Sekali lagi saya ucapkan selamat untuk Suami saya yang begitu baik, sabar dan begitu menyayangi saya. Akhirnya mas Adit dan teman-teman MH,MT,dan MH bisa menyelesaikan pendidikan mereka. Saya amat bersyukur bisa bertemu dengan saudara-saudara baru saya dari Sultra. Meski saya sendiri dari Sulut, alhmdulillah bisa Mengenal beragam suku, budaya dan mengenal bermacam karakter. Maafkan jika selama di Semarang, di kampus ada kata-kata yang sempat keluar dari mulut saya menyakiti hati kalian, sekali lagi mohon dimaafkan. Saya hanyalah manusia biasa tempat segala kelemahan dan kekurangan menghampiri.

Saya tak berharap tuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kalian, karena bagi saya itu permintaan yang besar, saya hanya berharap suatu hari nanti kalian mendengar nama saya kaliankan tersenyum dan berkata “DIA SAUDARAKU” 🙂

Semoga persudaraan ini senantiasa terjalin di bawah Ridho Ilahi. Aamiin

“Congratulation” Sukses utuk kalian semua

Tinggalkan komentar